This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Monday, April 16, 2012

Cara Menghitung Kelulusan SMA 2012.


Berhubung Ujian Nasional sedang dilaksanakan tahun ini, posting kali ini tentang Cara Menghitung Kelulusan SMA 2012.

Berbagai tanggapan, komentar, pendapat dan sejenisnya dari berbagai kalangan (yang hampir semuanya “menolak” UN) ramai bermunculan setiap kali menjelang pelaksanaan Ujian Nasional, namun setiap kali pula pemerintah dalam hal ini Kementrian Pendidikan Nasional bersikukuh tetap menyelenggarakan UN, walaupun setiap kali pula terdapat sedikit perubahan dalam aturannya. 

Terlepas dari pro (pihak pemerintah) dan kontra (masyarakat) yang pasti keputusan dan peraturan tentang UN tahun 2011 ini telah ditetapkan. Artinya, semua pihak harus melaksanakan dan mensukseskan pelaksanaannya.
Untuk itu bagi pihak sekolah penyelenggara harus sudah menyiapkan kiat-kiat khusus agar siswanya bisa lulus semua, mengingat ada peraturan baru tentang Penentuan Kelulusan UN yang sangat berbeda dengan UN-UN sebelumnya yaitu:
·         Peserta didik dinyatakan lulus UN apabila nilai rata-rata dari semua nilai akhir (NA) mencapai paling rendah 5,5 dan nilai setiap mata pelajaran paling rendah 4,0
·         NA diperoleh dari nilai gabungan antara nilai S/M dari mata pelajaran yang diujinasionalkan dan nilai UN dengan pembobotan 40% nilai S/M yang diujinasionalkan dan 60% nilai UN.
·         Nilai S/M untuk SMP/MTs diperoleh dari gabungan antara nilai US/M dan nilai rata-rata rapor semester 1, 2, 3, 4 dan 5 dengan pembobotan 60% untuk nilai US/M dan 40% untuk nilai rata-rata rapor.
·         Nilai S/M untuk SMA/MA/SMK  diperoleh dari gabungan antara nilai US/M dan nilai rata-rata rapor semester  3, 4 dan 5 dengan pembobotan 60% untuk nilai US/M dan 40% untuk nilai rata-rata rapor.
Berikut ini contoh perhitungan penentuan kelulusan UN tahun 2011 untuk SMA:
A. Contoh Siswa Lulus UN

NO.PELAJARANNILAI RAPORRATA2NLAIRATA2NILAIRATA2KETERANGAN
SMT. 3SMT. 4SMT.4SMTUS/MNS/M *)UNNA **)
1.Bhs. Indonesia7,07,07,07,08,07,67,07,2Lulus
2.Bhs. Inggris7,07,07,07,07,57,34,05,3Lulus
3.Matematika7,07,07,07,07,57,33,04,7Lulus
4.MP Jurusan7,07,07,07,07,07,03,04,6Lulus

NA (Nilai Akhir)






5,5Lulus

*)    Gabungan dari 40% Nilai Rata-rata Rapor dan 60% Nilau Ujian Sekolah/Madrasah
**)    Gabungan dari 40% Rata-rata NS/M dan 60% Nilai UN

B. Contoh Siswa Tidak Lulus UN

NO.PELAJARANNILAI RAPORRATA2NLAIRATA2NILAIRATA2KETERANGAN
SMT. 3SMT. 4SMT.4SMTUS/MNS/M *)UNNA **)
1.Bhs. Indonesia7,07,07,07,08,07,66,06,6Lulus
2.Bhs. Inggris7,07,07,07,07,57,34,05,3Lulus
3.Matematika7,07,07,07,07,57,33,04,7Lulus
4.MP Jurusan7,07,07,07,07,07,03,04,6Lulus

NA (Nilai Akhir)






5,3Tidak Lulus

*)    Gabungan dari 40% Nilai Rata-rata Rapor dan 60% Nilau Ujian Sekolah/Madrasah
**)    Gabungan dari 40% Rata-rata NS/M dan 60% Nilai UN.

Semoga membantu teman-teman yang sedang menghadapi Ujian Nasional tahun 2012 kali ini, dan semoga semua siswa tahun ini lulus 100%. 
aminn...

Pengertian Rangkaian Seri Fisika

Di SMP, dan di SMA kita akan mempelajari tentang Rangkaian Seri, posting kali ini menjelaskan tentang rangkaian seri, rumus yang berlaku dan contoh soalnya.


Rangkaian lampu seperti gambar di samping ini disebut Rangkaian Seri. Karena bagian-bagian dari suatu rangkaian seri disambung satu setelah yang lain, besarnya arus yang mengalir sama untuk seluruh bagian rangkaian. Apabila kamu menghubungkan tiga amperemeter ke dalam rangkaian tersebut seperti ditunjukkan pada gambar itu, ketiga amperemeter itu akan menunjukkan harga yang sama.



Apa yang terjadi jika salah satu bagian rangkaian seri terputus? Dalam rangkaian seri arus listrik hanya mempunyai satu jalan yang dapat dilewati. Karena itu apabila ada bagian yang terputus, berarti rangkaian dalam keadaan terbuka dan arus pasti tidak mengalir. Apakah hal ini sesuai dengan hasil pengamatanmu?



Pada gambar Lampu di atas, dalam rangkaian seri, besar tegangan sumber, Vsumber, adalah sama dengan jumlah tegangan pada lampu A dan B,

Vsumber = VA + VB

Karena arus I yang melalui lampu-lampu tersebut sama besar, maka

VA = IRA dan VB = IRB

Oleh karena itu,

Vsumber = IRA + IRB atau

Vsumber = I(RA + RB)

Arus yang mengalir melalui rangkaian tersebut dapat dihitung dengan rumus berikut ini.

Persamaan ini berlaku untuk setiap jumlah hambatan seri, tidak hanya dua seperti gambar di atas. Arus yang sama akan tetap mengalir bila satu resistor tunggal, R, mempunyai hambatan yang sama dengan jumlah hambatan dua lampu tersebut. Hambatan seperti itu disebut hambatan ekivalen rangkaian atau sirkuit tersebut. Untuk hambatan seri, hambatan ekivalen sama dengan jumlah seluruh hambatan yang dihubungkan seri.

R = RA + RB

untuk dua hambatan yang dihubungkan seri, dan

R = RA + RB + RC

untuk tiga hambatan yang dihubungkan seri, dan seterusnya.
Perhatikan bahwa hambatan ekivalen selalu lebih besar daripada setiap hambatan tunggal yang dihubungkan seri tersebut. Oleh karena itu, jika tegangan baterai tidak
berubah, penambahan lebih banyak alat secara seri selalu menurunkan arus tersebut. Untuk menghitung arus, I, yang mengalir dalam suatu rangkaian seri, pertama-tama
hitunglah hambatan ekivalen, R, dan kemudian gunakan persamaan berikut ini untuk menghitung I.

Rumus dasar pada rangkaian seri:
Rangkaian Seri

Karena R1, R2, dan R3 dihubungkan secara seri maka arus yang mengalir pada R1, R2, dan R2 adalah sama, sedangkan beda potensial (tegangan) setiap resistor berbeda sesuai dengan besar resistansi masing-masing. Dalam rangkaian seri seperti ini berlaku Hukum Ohm,

V = I x RTotal
RTotal = R1 + R2 + R3 
I = V / RTotal

V = VR1 + VR2 + VR3
V = (I x R1) + (I x R2) + (I x R3)
V = I (R1 + R2 + R3)

P = I x V
PR1 = I x VR1
PR2 = I x VR2
PR3 = I x VR3

V = Tegangan dalam Volt (V)
R = Resistansi dalam Ohm (Ω)
I = Arus dalam Ampere (A)
P = Daya dalam Watt (W)

























Semoga dapat membantu dan bermanfaat bagi teman-teman pembaca.