This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Tuesday, April 24, 2012

Tabel Besaran Pokok dan Besaran Turunan



Besaran itu adalah segala sesuatu yang dapat diukur atau dihitung,  dan dinyatakan dengan angka dan mempunyai satuan.
Dari penjelasan ini kita dapat menarik kesimpulan bahwa sesuatu itu dapat dikatakan sebagai besaran harus mempunyai 3 syarat yaitu
1.    harus dapat diukur atau dihitung
2.   dapat dinyatakan dengan angka-angka atau mempunyai nilai
3.  mempunyai satuan (jadi, ternyata tidak semua hal itu besaran, hehhe)
Lihat pada poin ke-3 diatas, ternyata harus punya satuan, (nah apa lagi tuh.!!). Berikut penjelasannya:
Satuan didefinisikan sebagai pembanding dalam suatu pengukuran besaran. Setiap besaran mempunyai satuan masing-masing, tidak mungkin dalam 2 besaran yang berbeda mempunyai satuan yang sama.

Apa bila ada dua besaran berbeda kemudian mempunyai satuan sama maka besaran itu pada hakekatnya adalah sama. Sebagai contoh Gaya (F) mempunyai satuan Newton dan Berat (w) mempunyai satuan Newton. Besaran ini kelihatannya berbeda tetapi sesungguhnya besaran ini sama yaitu besaran turunan gaya.

A. Besaran Pokok
Besaran Pokok adalah besaran yang ditentukan lebih dulu berdasarkan kesepatan para ahli fisika. Besaran pokok yang paling umum ada 7 macam yaitu Panjang (m), Massa (kg), Waktu (s), Suhu (K), Kuat Arus Listrik (A), Intensitas Cahaya (cd), dan Jumlah Zat (mol). Besaran pokok mempunyai ciri khusus antara lain diperoleh dari pengukuran langsung, mempunyai satu satuan (tidak satuan ganda), dan ditetapkan terlebih dahulu.


Tabel Besaran Pokok
Tabel Besaran Pokok

Tabel diatas berisi tentang besaran pokok yang kita kenal dalam pengukuran fisika (klik gambar untuk meperbesar)

B. Besaran Turunan
Besaran Turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Besaran ini ada banyak macamnya sebagai contoh gaya (N) diturunkan dari besaran pokok massa, panjang dan waktu. Volume (meter kubik) diturunkan dari besaran pokok panjang, dan lain-lain. 
Besaran turunan ini mempunyai ciri khusus antara lain : diperoleh dari pengukuran langsung dan tidak langsung, mempunyai satuan lebih dari satu dan diturunkan dari besaran pokok.

Berikut ini kami sajikan tabel besaran turunan. (klik untuk memperbesar)
Tabel Besaran Turunan

Cukup mudah bukan untuk memelajari Besaran Pokok dan Besaran Turunan, saya yakin kalian bisa memahaminya. Jangan lupa untuk meninggalkan komentar.

Koefesien Gesekan Statis dan Kinetik



Materi tentang koefesien gesekan statis dan kinetik ini adalah materi pembelajaran kelas XI SMA, yang merupakan bagian dari BAB Dinamika. 
Perhatikan gambar disamping, jika kita tarik dengan gaya kecil, balok belum bergerak. Hal itu disebabkan ada gaya gesekan. Gaya gesekan terjadi pada dua permukaan yang bersinggunngan. Jika gaya tarik kita perbesar sedikit demi sedikit secara terus menerus, suatu saat balok akan bergerak.

Gaya gesekan yang bekerja pada dua permukaan benda yang bersentuhan, ketika benda tersebut belum bergerak disebut gaya gesek statik (lambangnya fs). Gaya gesek statis yang maksimum sama dengan gaya terkecil yang dibutuhkan agar benda mulai bergerak. Ketika benda telah bergerak, gaya gesekan antara dua permukaan biasanya berkurang sehingga diperlukan gaya yang lebih kecil agar benda bergerak dengan laju tetap. Ketika benda telah bergerak, gaya gesekan masih bekerja pada permukaan benda yang bersentuhan tersebut. Gaya gesekan yang bekerja ketika benda bergerak disebut gaya gesekan kinetik (lambangnya fk)(kinetik berasal dari bahasa yunani yang berarti “bergerak”). Ketika sebuah benda bergerak pada permukaan benda lain, gaya gesekan bekerja berlawanan arah terhadap kecepatan benda. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa pada permukaan benda yang kering tanpa pelumas, besar gaya gesekan sebanding dengan Gaya Normal.

Besar gaya gesekan kinetik dan gesekan statis dirumuskan:
Untuk lebih memahami materi diatas berikut salah satu contoh soalnya

Contoh Soal  :
Sebuah buku berada dalam keadaam diam di atas meja yang permukaannya datar. Koofisien gesekan statik adalah 0,4 dan koofisien gesekan kinetik adalah 0,30. Jika massa buku tersebut adalah 1 kg, berapakah Gaya minimum yang diberikan agar buku itu mulai bergerak ? anggap saja percepatan gravitasi (g) = 10 m/s2

Penyelesaian :
Terlebih dahulu kita hitung besar Gaya Normal (N).
N = w = m = (1 kg) (10 m/s2) = 10 kg m/s2 = 10 N.
Setelah memperoleh besar Gaya Normal, selanjutnya kita hitung besar gaya gesek statis (fs).

Jadi, besar gaya gesek statis adalah 4 N. Agar buku dapat bergerak, maka gaya tarik minimum yang diberikan harus lebih besar dari 4 Newton (agar benda mulai bergerak maka F > fs)
Semoga materi tentang koefesien gesekan statis dan kinetik ini dapat membantu teman-teman semua.