Struktur Anatomi Kulit Manusia - Kali ini, Garda Pengetahuan akan membahas materi mengenai struktur anatomi kulit manusia. Materi saya ingat dulu dibahas di kelas XI, jadi teman-teman yang lagi mencari mengenai materi ini, silahkan dibaca ulasannya. Secara umum, struktur anatomi kulit manusia terdiri atas lapisan epidermis dan lapisn dermis.
Wednesday, June 6, 2012
Struktur Anatomi Kulit Manusia
Struktur Anatomi Kulit Manusia - Kali ini, Garda Pengetahuan akan membahas materi mengenai struktur anatomi kulit manusia. Materi saya ingat dulu dibahas di kelas XI, jadi teman-teman yang lagi mencari mengenai materi ini, silahkan dibaca ulasannya. Secara umum, struktur anatomi kulit manusia terdiri atas lapisan epidermis dan lapisn dermis.
Lapisan Epidermis
Epidermis tersusun atas lapisan tanduk (lapisan korneum) dan lapisan Malpighi. Lapisan korneum merupakan lapisan kulit mati, yang dapat mengelupas dan digantikan oleh sel-sel baru. Lapisan Malpighi terdiri atas lapisan spinosum dan lapisan germinativum. Lapisan spinosum berfungsi menahan gesekan dari luar. Lapisan germinativum mengandung sel-sel yang aktif membelah diri, mengantikan lapisan sel-sel pada lapisan korneum. Lapisan Malpighi mengandung pigmen melamin yang memberi warna pada kulit.
Lapisan Dermis
Lapisan ini mengandung pembuluh darah, akar rambut, ujung saraf, kelenjar keringat, dan kelenjar minyak. Kelenjar keringat menghasilkan keringat. Banyaknya keringat yang dikeluarkan dapat mencapai 2.000 ml setiap hari, tergantung pada kebutuhan tubuh dan pengaturan suhu. Keringat mengandung air, garam, dan urea. Fungsi lain sebagai alat ekskresi adalah sebgai organ penerima rangsangan, pelindung terhadap kerusakan fisik, penyinaran, dan bibit penyakit, serta untuk pengaturan suhu tubuh.
Pada suhu lingkungan tinggi (panas), kelenjar keringat menjadi aktif dan pembuluh kapiler di kulit melebar. Melebarnya pembuluh kapiler akan memudahkan proses pembuangan air dan sisa metabolisme. Aktifnya kelenjar keringat mengakibatkan keluarnya keringat ke permukaan kulit dengan cara penguapan. Penguapan mengakibatkan suhu di permukaan kulit turun sehingga kita tidak merasakan panas lagi. Sebaliknya, saat suhu lingkungan rendah, kelenjar keringat tidak aktif dan pembuluh kapiler di kulit menyempit. Pada keadaan ini darah tidak membuang sisa metabolisme dan air, akibatnya penguapan sangat berkurang, sehingga suhu tubuh tetap dan tubuh tidak mengalami kendinginan. Keluarnya keringat dikontrol oleh hipotalamus.