This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Sunday, October 14, 2012

Kisah motivasi, Kisah Wortel, Telur, dan Kopi


Kisah motivasi, Kisah Wortel, Telur, dan Kopi - Kisah motivasi ini semoga bisa menjadi renungan kita dalam menghadapi berbagai cobaan yg sulit di dunia. 
Seorang anak mengeluh pada ayahnya mengenai kehidupannya dan menanyakan mengapa hidup ini terasa begitu berat baginya. Ia tidak tahu bagaimana menghadapinya dan hampir menyerah. Ia sudah lelah untuk berjuang. Sepertinya setiap kali satu masalah selesai, timbul masalah baru.

Ayahnya, seorang koki, membawanya ke dapur. Ia mengisi 3 panci dengan air dan menaruhnya di atas api.

Setelah air di panci-panci tersebut mendidih. Ia menaruh wortel di dalam panci pertama, telur di panci kedua dan ia menaruh kopi bubuk di panci terakhir. Ia membiarkannya mendidih tanpa berkata-kata. Si anak membungkam dan menunggu dengan tidak sabar, memikirkan apa yang sedang dikerjakan sang ayah. Setelah 20 menit, sang ayah mematikan api.

Ia menyisihkan wortel dan menaruhnya di mangkuk, mengangkat telur dan meletakkannya di mangkuk yang lain, dan menuangkan kopi di mangkuk lainnya.

Lalu ia bertanya kepada anaknya, “Apa yang kau lihat, nak?”"Wortel, telur, dan kopi” jawab si anak. Ayahnya mengajaknya mendekat dan memintanya merasakan wortel itu. Ia melakukannya dan merasakan bahwa wortel itu terasa lunak. Ayahnya lalu memintanya mengambil telur dan memecahkannya. Setelah membuang kulitnya, ia mendapati sebuah telur rebus yang mengeras.

Terakhir, ayahnya memintanya untuk mencicipi kopi. Ia tersenyum ketika mencicipi kopi dengan aromanya yang khas. Setelah itu, si anak bertanya, “Apa arti semua ini, Ayah?”

Ayahnya menerangkan bahwa ketiganya telah menghadapi ‘kesulitan’ yang sama, melalui proses perebusan, tetapi masing-masing menunjukkan reaksi yang berbeda.

Wortel sebelum direbus kuat, keras dan sukar dipatahkan. Tetapi setelah direbus, wortel menjadi lembut dan lunak. Telur sebelumnya mudah pecah. Cangkang tipisnya melindungi isinya yang berupa cairan. Tetapi setelah direbus, isinya menjadi keras. Bubuk kopi mengalami perubahan yang unik. Setelah berada di dalam rebusan air, bubuk kopi merubah air tersebut.

“Kamu termasuk yang mana?,” tanya ayahnya. “Ketika kesulitan mendatangimu, bagaimana kau menghadapinya? Apakah kamu wortel, telur atau kopi?” Bagaimana dengan kamu? Apakah kamu adalah wortel yang kelihatannya keras, tapi dengan adanya penderitaan dan kesulitan, kamu menyerah, menjadi lunak dan kehilangan kekuatanmu.”

“Apakah kamu adalah telur, yang awalnya memiliki hati lembut? Dengan jiwa yang dinamis, namun setelah adanya kematian, patah hati, perceraian atau pemecatan maka hatimu menjadi keras dan kaku. Dari luar kelihatan sama, tetapi apakah kamu menjadi pahit dan keras dengan jiwa dan hati yang kaku?.”

“Ataukah kamu adalah bubuk kopi? Bubuk kopi merubah air panas, sesuatu yang menimbulkan kesakitan, untuk mencapai rasanya yang maksimal pada suhu 100 derajat Celcius. Ketika air mencapai suhu terpanas, kopi terasa semakin nikmat.”

“Jika kamu seperti bubuk kopi, ketika keadaan menjadi semakin buruk, kamu akan menjadi semakin baik dan membuat keadaan di sekitarmu juga membaik.”

“Ada raksasa dalam setiap orang dan tidak ada sesuatupun yang mampu menahan raksasa itu kecuali raksasa itu menahan dirinya sendiri”

Kisah motivasi, Kisah Wortel, Telur, dan Kopi.

Mengapa Burung yang Hinggap di Kabel Listrik Tidak Kesetrum?


Mengapa Burung yang Hinggap di Kabel Listrik Tidak Kesetrum?Pernahkah kalian melihat burung yang sedang hinggap di atas kabel listrik? Pernahkah kalian berfikir, mengapa burung-burung tersebut tidak kesetrum walaupun kaki-kakinya menyentuh kabel bertegangan tinggi?

Bukan hanya burung, tupai pun tidak kesetrum walaupun bolak-balik melewati kabel bertegangan tinggi. Hhmm.. kira-kira apa ya, yang membuat burung dan tupai itu bisa kebal terhadap aliran listrik tersebut? Yuk kita cari tahu…

Sesuatu dapat terkena sengatan listrik apabila terjadi perbedaan tegangan. Sebagaimana air mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah, arus listrik mengalir dari tegangan tinggi ke tegangan rendah yang akan menimbulkan tegangan listrik.

Bumi atau tanah memiliki tegangan rendah. Hal ini menyebabkan listrik selalu mengalir ke bumi dari sumber tegangan melalui konektor (konduktor).

Jika kita kesetrum, itu berarti terjadi kontak antara tubuh kita sebagai konektor (konduktor) dengan sumber tegangan yang cukup tinggi sehingga menimbulkan arus melalui otot atau rambut kita.

Jika ada sesuatu yang memberi jalan antara kabel listrik dan tanah (misalnya tubuh kita), maka listrik akan mengalir melewatinya.

Pada saat burung hinggap di atas kabel listrik, mereka tidak akan kesetrum karena burung tersebut hanya hinggap pada sebuah kabel dan tidak menyebabkan terjadinya perubahan pada tegangan listrik kabel tersebut.

Kaki mereka tidak menyentuh kabel netral atau ground (tanah). Jadi tidak ada aliran listrik melewati tubuh burung sehingga burung tidak akan kesetrum.

Jika kita menyentuh kabel listrik seperti burung yang mencengkeram kabel, maka kita juga tidak akan kesetrum tentunya asalkan kaki kita tidak menyentuh tanah atau menggunakan alas kaki yang merupakan isolator (plastik, sandal karet, dan lain-lain).

Nah terjawab sudah bukan pertanyaan Mengapa Burung yang Hinggap di Kabel Listrik Tidak Kesetrum?.

Cara Merawat Catridge Printer


Cara Merawat Catridge Printer - Cartridge printer bisa dibilang sebagai jantungnya printer, apabila rusak maka printer pun rusak. Nah bagaimana Cara Merawat Catridge Printer agar tidak cepat rusak, berikut tips dan Cara Merawat Catridge Printer yang benar:
Cara Merawat Catridge Printer
  1. Hindari memaksa print untuk mencetak dalam jumlah banyak, jika anda hendak mencetak banyak data sebaiknya berilah jedah cetak anda, dalam hal ini selalu mengistrahatkan print tiap 10-15 lembar cetak untuk dokumen biasa (beri selisih waktu 1-3 menit), dan 1-2 lembar untuk print kualitas foto (beri selisih waktu 2-5 menit).
  2. Pastikan mengisi tinta pada Catridge secara mungkin jika merasa kualitas cetakan sudah mulai berkurang. Jangan menunggu tinta habis.
  3. Jika memang tinta sudah terlanjur habis, pastikan jangan membiarkan catridge kosong terlalu lama
  4. Cara Merawat Catridge Printer yang keempat yaitu jangan mendiamkan printer (tak terpakai) dalam waktu lama. Jika memang tidak digunakan, usahakan 5-7 hari dilakukan print apa saja (hitam dan warna). Itulah alasan mengapa catridge colour (warna) lebih sering rusak dibandingkan catridge black (hitam) dikarenakan sangat jarang digunakan.
  5. Pastikan menggunakan tinta printer dengan kualitas yang bagus dan pastinya jangan sering gonta-ganti merk tinta, dikarenakan tiap-tiap merek pada tinta bisa saja memiliki kualitas keenceran yang berbeda dan ini tentunya sangat berpengaruh pada head printer.
  6. Bagi pengguna printer infus, pastikan tinta mengalir dengan lancar menuju catridge, jangan sampai tersumbat.
  7. Jangan mengisi catridge dengan tinta secara berlebihan (terlalu penuh). Beri ruang sedikit bagi udara untuk membantu menekan tinta keluar.
  8. Pastikan saat mencetak, gunakan kertas dengan kualitas yang masih bagus
  9. Cara Merawat Catridge Printer selanjutnya yaitu jika saat printer mencetak namun kertas macet atau tersangkut, sebaiknya jangan menarik kertas dari tempat masuk kertas. Tariklah kertas kertas dari depan (tempat keluar kertas). Untuk beberapa jenis printer khususnya merek HP terkadang di belakang printer ada ruang yang bisa dibuka dan ditutup dimana fungsinya bisa digunakan untuk menarik kertas yang tersangkut, jadi tariklah dari situ. Hal ini bertujuan agar mencegah seal film bagian bawah catridge tergores.
Cara Merawat Catridge Printer tersebut ditujukan buat kamu yang memang kesehariannya berhubungan dengan printer.