This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Saturday, July 18, 2015

Golongan Alkali dan Alkali Tanah



1) Golongan Alkali
a. Sifat Periodik : - Sulit mengalami reduksi dan mudah
mengalami oksidasi
- Termasuk zat pereduksi kuat (memiliki 1 buah elektron)
Li nomor & jari-jari atom >
Na energi ionisasi <
K titik leleh <
Rb titik didih <
Cs
b. Sifat Fisik : – Semua unsur berwujud padat pada suhu ruangan.
Khusus Sesium (Cs) berwujud cair pada suhu di atas 28°
- Unsur Li, Na, K sangat ringan
- Memiliki warna yang jelas dan khas , seperti :
S Litium (Li) è merah
S Natrium (Na) è kuning
S Kalium (K) è ungu
S Rubidium (Rb) è merah
S Sesium (Cs) è biru
c. Sifat Kimia : – Sangat reaktif
- Dapat membentuk senyawa basa kuat
- Mudah larut dalam air (kelarutannya semakin ke bawah semakin besar)
d. Sifat Logam dan Sifat Basa :
- Dapat bereaksi dengan air membentuk senyawa basa kuat LOH.
- Semakin ke bawah sifatnya semakin kuat
2) Golongan Alkali Tanah
a. Sifat periodik :
- mudah mengalami oksidasi
- termasuk zat pereduksi kuat ( memiliki 2 buah elektron,
- sehingga tidak sekuat golongan alkali)
Be nomor atom dan jari-jari atom >
Mg energi ionisasi <
Ca
Sr
Ba
b. sifat fisik :
- Semua unsurnya berwujud padat pd suhu ruangan
- Kerapatan logam alkali tanah lebih besar, shg logam alkali
Tanah lebih keras
Jika garam dari unsur-unsur logam di bakar, akan memberi warna keras, seperti:
- Kalsium (Ca) : jingga, merah
- Stronsium (Sr) : Merah bata
- Barium (Br) : Hijau
c. Sifat kimia :
- Mudah bereaksi dengan unsur non logam
- Bersifat reaktif
d. sifat logam dan sifat basa alkali tanah :
- Semakin kebawah sifat logam dan sifat basa semakin kuat
Reaksi-reaksi unsur alkali dan alkali tanah
a) Dengan oksigen
· Membentuk oksida
4M + O2 ® 2M2O
2L + O2 ® 2LO
(Be dan Mg harus dipanaskan)
· Membentuk peroksida
2M + O2 ® M2O2 (dipanaskan dengan udara)
L + O2 ® LO2
(Ba mudah, Sr dengan tekanan tinggi, CaO2 sulit)
Contoh :
4Na + O2 ® 2 Na2O
2Ca + O2 ® 2 CaO
2Mg + O2 ® 2 MgO
(dipanaskan)
2K + O2 ® K2O2 Ba + O2 ® BaO2
b) Dengan Halogen (X2)
S Membentuk halida
2M + X2 ® 2MX L + X2 ® LX2
Contoh
2Na + Cl2 ® 2NaCl Ca + F2 ® CaF2
c) Dengan Belerang
Membentuk sulfida
2M + X2 ® 2MX L + X2 ® LX2
Contoh
2Na + S ® Na2S Mg + S ® MgS
d) Dengan Air
Air tereduksi menjadi H2 dan hasil lainnya adalah basa
M + H2O ® H2 + MOH L + H2O ® H2 + L (OH)2
Contoh
2Na + H2O ® H2 + NaOH
Ca + H2O ® H2 + Ca (OH)2
e) Dengan Hidrogen
Membentuk hidrida, bilangan oksida H = -1
2M + H2 ® 2MH L + H2 ® LH2
Contoh
2K + H2 ® 2KH Mg + H2 ® MgH2
f) Dengan Nitrogen
Membentuk nitrida
6M + N2 ® 2M3N (hanya Li yang bisa)
3L + N2 ® L3N2 (dengan pemanasan)
Contoh
6Li + N2 ® 2Li3N 3 Mg + N2 ® Mg3N2
g) Dengan Asam
Larut dengan cepat menghasilkan gas.
M + 2H+ ® M+ + H2 L + 2H+ ® L2+ + H2
Contoh
2K + 2HCl ® 2 KCl + H2
Mg + 2HCl ® MgCl2 + H2
Kesadahan Air
1) Pengertian
Air Sadah : air yang mengandung kation “alkali tanah” seperti : Mg2+, Ca2+ atau bermuatan 2+, (Fe2+, Mn2+).
2) Penyebab
Karena Kation “Logam multivalen dapat bereaksi dengan sabun membentuk suatu endapan sehingga mengurangi kemampuan sabun. Dan kation ” tersebut dengan adanya anion” yang terlarut dalam air akan menyebabkan terjadinya kerak.
Pasangan Kation “Penyebab kesadahan & Anion” Utama
Kation Penyebab Kesadahan
Anion
Ca2+
Mg2+
Sr2+
Fe2+
Mn2+
HCO3-
SO4 2-
Cl-
NO3-
SiO3 2-
Ciri-ciri air sadah :
- Sabun sukar berbusa
- Terjadinya pembentukan kerak pada ketelkap dan pipa uap pada saat menguapkan air
3) Jenis Kesadahan Air
* Kesadahan Sementara (Air sudah bikarbonat)
® Jika mengandung ion bikarbonat (HCO3-)
Senyawa Ca(HCO3)2 atau Mg(HCO3)2
® Dapat dihilangkan secara fisika dengan pemanasan sehingga air terbebas dari ion Ca2+ atau Mg2+
Ca(HCO3)2 (aq) dipanaskan CaCO3 (s) + H2O (aq) + CO2 (q)
* Kesadahan Tetap (Air sudah non bikarbonat)
® Jika mengandung anion bikarbonat
(dari kation Ca2+ atau Mg2+ ), berupa : Cl-, NO3-, dan SO42-
® Dapat dihilangkan melalui reaksi kimia dan pereaksi yang digunakan adalah larutan karbonat, yaitu : Na2CO3 (aq)
Atau K2CO3 (aq)
Mg(NO3)2 (aq) + K2CO3 (aq) ® MgCO3 (s) + 2KNO3 (aq)

Perusahaan Wisata Luar Angkasa


Era baru penerbangan luar angkasa komersial dimulai, kini telah banyak perusahaan wisata luar angkasa yang bermunculan. Roket Falcon 9 dari perusahaan Space Exploration Technologies (SpaceX) telah diluncurkan dari Florida, Jumat 4 Juni 2010 lalu.

SpaceX tak sendirian menembus atmosfer untuk mengirim kargo dan astronot ke luar angkasa.

Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA diketahui telah meminta SpaceX dan perusahaan lain, Virginia's Orbital Sciences untuk membangun roket tak berawak untuk mengirim kargo ke stasiun luar angkasa internasional.

Setelah itu, SpaceX berencana memodifikasi kapsul Orien rancangan Lockheed Martin sebagai sekoci stasiun luar angkasa. Sementara, perusahaan raksasa Boeing juga berharap bisa menyediakan awak pesawat komersial penerbangan luar angkasa.

Beberapa perusahaan kecil juga berambisi membangun roket luar angkasa untuk mengangkut manusia ke ke langit. Sudah ada enam perusahaan dalam daftar.

1. Space Exploration Technologies Corporation (SpaceX)



Nama pesawat: Dragon dan Falcon 9, bisa memuat 7 penumpang atau kurang -- jika disatukan dengan pengangkutan kargo.
Pendiri perusahaan: Elon Musk, pendiri situs pengiriman uang, PayPal, kekayaan senilai US$ 100 juta dari kekayaan Musk dan US$ 20 juta dari investor luar.
Lokasi: Hawthorne, Kalifornia, mulai beroperasi 2002

Dua roket SpaceX yang tak berawak, Dragon dan Falcon 9, awalnya ditujukan untuk mengangkut kargo ke stasiun luar angkasa internasional. Dragon akan siap menerbangkan astronot dalam watu tiga tahun setelah menerima kontrak dari NASA.

2. Orbital Sciences



Nama pesawat : Cygnus dan Taurus 2, Cygnus didesain sebagai pesawat tak berawak.
Pendiri: David W. Thompson, Bruce W. Ferguson, Scott L. Webster, dengan kekayaan: Sekitar US$ 1 miliar
Lokasi: Dulles, Virginia, mulai beroperasi pada 1982

Orbital Science memiliki kontrak senilai US$ 1,9 miliar dengan NASA untuk menyediakan delapan misi pengiriman kargo ke stasiun luar angkasa internasional menggunakan Cygnus dan Taurus 2.

Orbital belum mengumumkan rencana mengubah Cygnus menjadi pesawat berawak.

3. Blue Origin
www.haxims.blogspot.com


Nama pesawat: New Shepard, setidaknya bisa mengangkut 3 astronot
Pendiri: Jeff Bezoz, yang juga pendiri Amazon.com
Lokasi: Kent, Washington, mulai beroperasi 2004

Perusahaan ini menutup rapat informasi tentang rencana peluncuran manusia ke luar angkasa. Namun Blue Origin telah menguji prototipe pesawatnya, New  Shepard di Texas.

Awal tahun ini, NASA memilih Blue Origin untuk mengembangkan sistem penyelamatan astronot dan membangun prototipe kapsul ruang komposit sebagai bagian dari program peluncuran awak komersial.

4. Bigelow Aerospace


www.haxims.blogspot.com


Nama pesawat : Sundancer -- bisa memuat 3 kru dan BA-330 -- bisa memuat enam penumpang.
Pendiri: Robert Bigelow, dengan kekayaan perusahaan US$ 180 juta dari kekayaan Bigelow.
Lokasi: Utara Las Vegas, Nevada, mulai beroperasi 1999
Rencana peluncuran roket: 2015

Roket Sundancer dan BA-330 diharapkan menjadi stasiun luar angkasa, bukan sekedar roket. Pendiri perusahaan, Robert Bigelow bermimpi mengembangkan stasiun di Bulan dengan teknologi inflatable. -- dapat dipompa.

Meski Bigelow tak punya roket atau pesawat luar angkasa untuk terbang ke stasiunnya, perusahaan itu sudah bekerjasama dengan Boeing dalam rangka penyediaan awak pesawat.

5. SpaceDev/ Sierra Nevada Corp


www.haxims.blogspot.com


Nama pesawat: Dream Chaser, bisa mengangkut 4 penumpang dalam penerbangan suborbital, dan 6 dalam penerbangan orbital.

Pendiri perusahaan: Jim Benson (meninggal), digantikan oleh Fatih Ozmen
Lokasi: Poway, Kalifornia, mulai beroperasi 1997
Rencana mengangkasa: sedang dalam pengembangan

SpaceDev berbasis di Kalifornia, dimiliki sepenuhnya oleh Sierra Nevada Corp. Perusahaan ini telah mengembangkan Dream Chaser -- pesawat yang dapat mengangkut kru dan kargo ke luar angkasa, melalui roket Atlas 5.

Pada bulan Februari, Sierra Nevada memenangkan proyek senilai US$ 20 juta dari NASA untuk melanjutkan pembangunan Dream Chaser's.

6. Virgin Galactic



Nama pesawat: SpaceShip Two, bisa mengangkut enam penumpang dan dua pilot.
Pemilik: miyuner Inggris, Sir Richard Branson, sekaligus sebagai penyedia dana.
Lokasi: London, Inggris dan Spaceport, New Mexico, mulai beroperasi pada 2004.

Pesawat milik Virgin Galactic dirancang untuk tamasya ke luar angkasa. Penumpang yang ingin jadi wisatawan diharuskan membayar sekitar S$ 200 ribu per kursi.

Sementara, pesawat induk, WhiteKnightTwo-- bisa dimodifikasi untuk peluncuran roket kecil atau satelit untuk NASA atau pengguna lain.

SpaceShipTwo dirancang oleh insinyur luar angkasa Burt Rutan. Ini adalah versi yang lebih besar dari SpaceShipOne, yang terbang dengan sukses di penerbangan suborbital pada tahun 2004. Yah, kini era baru penerbangan luar angkasa telah dimulai.

Penjelasan Hukum Mendel (Biologi)


Hukum Mendel, merupakan salah satu materi mengenai pewarisan sifat organisme pada pembelajaran Biologi, untuk lebih jelasnya simak uraian berikut:

Yang dimaksud dengan Hukum pewarisan Mendel adalah hukum mengenai pewarisan sifat pada organisme yang dijabarkan oleh Gregor Johann Mendel (nah dari namanya inilah hukum mendel berasal) dalam karyanya 'Percobaan mengenai Persilangan Tanaman'. 
Hukum Mendel ini terdiri dari dua bagian:
1.    Hukum pemisahan (segregation) dari Mendel, juga dikenal sebagai Hukum Pertama Mendel
2.   Hukum berpasangan secara bebas (independent assortment) dari Mendel, juga dikenal sebagai Hukum Kedua Mendel.
Hukum segregasi (hukum pertama Mendel)
Secara garis besar hukum pertama ini memiliki tiga bagian pokok yaitu:

  1. 1.    Gen memiliki bentuk-bentuk alternatif yang mengatur variasi pada karakter turunannya. Ini adalah konsep mengenai dua macam alel; alel resisif (tidak selalu nampak dari luar, dinyatakan dengan huruf kecil, misalnya w dalam gambar di sebelah), dan alel dominan (nampak dari luar, dinyatakan dengan huruf besar, misalnya R).
    2.   Setiap individu membawa sepasang gen, satu dari tetua jantan (misalnya ww dalam gambar di sebelah) dan satu dari tetua betina (misalnya RR dalam gambar di sebelah).
    3.   Jika sepasang gen ini merupakan dua alel yang berbeda (Sb dan sB pada gambar 2), alel dominan (S atau B) akan selalu terekspresikan (nampak secara visual dari luar). Alel resesif (s atau b) yang tidak selalu terekspresikan, tetap akan diwariskan pada gamet yang dibentuk pada turunannya.

    Hukum asortasi bebas (hukum kedua Mendel)
    Hukum kedua Mendel menyatakan bahwa bila dua individu mempunyai dua pasang atau lebih sifat, maka diturunkannya sepasang sifat secara bebas, tidak bergantung pada pasangan sifat yang lain. Dengan kata lain, alel dengan gen sifat yang berbeda tidak saling memengaruhi. Hal ini menjelaskan bahwa gen yang menentukan e.g. tinggi tanaman dengan warna bunga suatu tanaman, tidak saling memengaruhi.
    Seperti nampak pada gambar 1, induk jantan (tingkat 1) mempunyai genotipe ww (secara fenotipe berwarna putih), dan induk betina mempunyai genotipe RR (secara fenotipe berwarna merah). Keturunan pertama (tingkat 2 pada gambar) merupakan persilangan dari genotipe induk jantan dan induk betinanya, sehingga membentuk 4 individu baru (semuanya bergenotipe wR). Selanjutnya, persilangan/perkawinan dari keturuan pertama ini akan membentuk indidividu pada keturunan berikutnya (tingkat 3 pada gambar) dengan gamet R dan w pada sisi kiri (induk jantan tingkat 2) dan gamet R dan w pada baris atas (induk betina tingkat 2). Kombinasi gamet-gamet ini akan membentuk 4 kemungkinan individu seperti nampak pada papan catur pada tingkat 3 dengan genotipe: RR, Rw, Rw, dan ww. Jadi pada tingkat 3 ini perbandingan genotipe RR , (berwarna merah) Rw (juga berwarna merah) dan ww (berwarna putih) adalah 1:2:1. Secara fenotipe perbandingan individu merah dan individu putih adalah 3:1.
    Kalau contoh pada gambar 1 merupakan kombinasi dari induk dengan satu sifat dominan (berupa warna), maka contoh ke-2 menggambarkan induk-induk dengan 2 macam sifat dominan: bentuk buntut dan warna kulit. Persilangan dari induk dengan satu sifat dominan disebut monohibrid, sedang persilangan dari induk-induk dengan dua sifat dominan dikenal sebagai dihibrid, dan seterusnya.
    Pada gambar 2, sifat dominannya adalah bentuk buntut (pendek dengan genotipe SS dan panjang dengan genotipe ss) serta warna kulit (putih dengan genotipe bb dan coklat dengan genotipe BB). Gamet induk jantan yang terbentuk adalah Sb dan Sb, sementara gamet induk betinanya adalah sB dan sB (nampak pada huruf di bawah kotak). Kombinasi gamet ini akan membentuk 4 individu pada tingkat F1 dengan genotipe SsBb (semua sama). Jika keturunan F1 ini kemudian dikawinkan lagi, maka akan membentuk individu keturunan F2. Gamet F1nya nampak pada sisi kiri dan baris atas pada papan catur. Hasil individu yang terbentuk pada tingkat F2 mempunyai 16 macam kemungkinan dengan 2 bentuk buntut: pendek (jika genotipenya SS atau Ss) dan panjang (jika genotipenya ss); dan 2 macam warna kulit: coklat (jika genotipenya BB atau Bb) dan putih (jika genotipenya bb). Perbandingan hasil warna coklat:putih adalah 12:4, sedang perbandingan hasil bentuk buntut pendek:panjang adalah 12:4. Perbandingan detail mengenai genotipe SSBB:SSBb:SsBB:SsBb: SSbb:Ssbb:ssBB:ssBb: ssbb adalah 1:2:2:4: 1:2:1:2: 1.

Thursday, July 16, 2015

Rumus Kaidah Tangan Kanan (gaya lorentz)

Gaya Lorentz atau dikenal juga dengan kaidah tangan kanan, memiliki manfaat yang sangat besar dalam pembelajaran fisika, di kelas XII nanti kamu akan lebih memahaminya.

Gaya Lorentz itu adalah gaya (dalam bidang fisika) yang ditimbulkan oleh muatan listrik yang bergerak atau oleh arus listrik yang berada dalam suatu medan magnet (B). Dimana arah gaya ini akan mengikuti arah maju sekrup yang diputar dari vektor arah gerak muatan listrik (v) ke arah medan magnet (B), sehingga berlaku rumus untuk gaya lorentz:

Kaidah tangan kanan dari gaya Lorentz (F)
akibat dari arus listrik, I dalam suatu
medan magnet B
 

Dengan ketentuan:
F adalah gaya lorentz (newton)
B adalah medan magnet (tesla)
q adalah muatan listrik (coulumb)
v adalah arah kecepatan muatan (m/s)
× adalah perkalian silang dari operasi  vektor
Untuk gaya Lorentz yang ditimbulkan oleh arus listrik, I, dalam suatu medan magnet (B), rumusnya akan terlihat sebagai berikut (lihat arah gaya dalam kaidah tangan kanan). Gaya Lorentz dan  kaidah tangan kanan ini sangat banyak manfaatnya dalam mempelajari fisika di kelas XII, dan untuk menjawab beberapa soal yang akan muncul di Ujian Nasional.

Penyimpangan semu hukum Mendel(Biologi)


Penyimpangan semu Hukum Mendel terjadi karena adanya 2 pasang gen atau lebih saling memengaruhi.

1. Penyimpangan Semu Hukum Mendel
Penyimpangan semu ini terjadi karena adanya 2 pasang gen atau lebih saling memengaruhi dalam memberikan fenotipe pada suatu individu disebut interaksi gen, yaitu: a. komplementer, b. kriptomeri, c. epistasis-hipostasis, dan d. polimeri.
a. Komplementer
Komplementer adalah peristiwa dua gen dominan saling memengaruhi atau melengkapi dalam mengekspresikan suatu sifat.
Soal: 
Diketahui C (gen penumbuh bahan mentah pigmen), c (gen tidak mampu menumbuhkan bahan mentah pigmen), R (gen penumbuh enzim pigmentasi kulit), dan r (gen tidak mampu menumbuhkan enzim pigmentasi kulit). Jika disilangkan induk berwarna (CCRR) dengan tidak berwarna (ccrr), maka akan dihasilkan keturunan 100% berwarna. Tentukan rasio fenotif  F2!
Penyelesaian:
P1        :           CCRR (berwarna)       ><        ccrr (tak berwarna)
Gamet :           CR                                           cr
F1        :                                               CcRr (berwarna) [ artinya: C dan R mempengaruhi warna
P2        :           CcRr (berwarna)         ><        CcRr (tak berwarna)
Gamet :           CR, Cr, cR, cr                         CR, Cr, cR, cr
F2        :
CR
Cr
cR
Cr
CR
CCRR (berwarna)
CCRr (berwarna)
CcRR (berwarna)
CCRr (berwarna)
Cr
CCRr (berwarna)
CCrr (tak berwarna)
CcRr (berwarna)
CCrr (tak berwarna)
cR
CcRR (berwarna)
CcRr (berwarna)
ccRR (tak berwarna)
CcRr (berwarna)
cr
CcRr (berwarna)
Ccrr (tak berwarna)
ccRr (tak berwarna)
Ccrr (tak berwarna)
Rasio F2: berwarna : tak berwarna = 9 : 7
b. Kriptomeri
Kriptomeri adalah peristiwa suatu faktor dominan yang baru tampak pengaruhnya apabila bertemu dengan faktor dominan lain yang bukan alelnya. Faktor dominan ini seolah-olah tersembunyi (kriptos),
Soal:
Diketahui gen A (ada pigmen antosianin), a (tidak ada pigmen antosianin), B (air sel bersifat basa), dan b (air sel tidak bersifat basa). Penyilangan Linaria maroccana berbunga merah (AAbb) dengan
Linaria maroccana berbunga putih (aaBB), menghasilkan 100% generasi (F1)-nya berbunga ungu. Tentukan rasio fenotif F2-nya?
Penyelesaian:
P1        :           AAbb (merah) ><        aaBB (putih)
Gamet :           Ab                               aB
F1        :           AaBb (Ungu) [ ada pigmen antosianin (A) dalam basa (B)
P2        :           AaBb (ungu)   ><        AaBb (ungu)
Gamet :           AB, Ab, aB, ab                       AB, Ab, aB, ab
F2        :
AB
Ab
aB
ab
AB
AABB (ungu)
AABb (ungu)
AaBB (ungu)
AaBb (ungu)
Ab
AABb (ungu)
AAbb (merah)
AaBb (ungu)
Aabb (merah)
aB
AaBB (ungu)
AaBb (ungu)
aaBB (putih)
aaBb (putih)
ab
AaBb (ungu)
Aabb (merah)
aaBb (putih)
Aabb (merah)
Rasio fenotif F2 = ungu : merah : putih = 9: 4 : 3




Soal:
Diketahui Ayam berpial rose/mawar (RRpp / Rrpp, Ayam berpial pea/biji (rrPP / rrPp), Ayam berpial walnut/sumpel (RRPP / RRPp / RrPP / RrPp), Ayam berpial single/bilah (rrpp). Jika ayam berpial/jengger rose homozigot disilangkan dengan ayam berpial biji homozigot, pada F1 dihasilkan  jengger walnut (sumpel). Tentukan rasio fenotif F2-nya?
Penyelesaian:
P1        :           RRpp (rose)     ><        rrPP (biji)
Gamet :           Rp                               rP
F1        :           RrPp (walnut) [ artinya: R dan P memunculkan walnut
P2        :           RrPp (walnut) ><        RrPp (walnut)
Gamet :           RP, Rp, rP, rp              RP, Rp, rP, rp
F2
RP
Rp
rP
rp
RP
RRPP (walnut)
RRPp (walnut)
RrPP (walnut)
RrPp (walnut)
Rp
RRPp (walnut)
RRpp (rose)
RrPp (walnut)
Rrpp (rose)
rP
RrPP (walnut)
RrPp (walnut)
rrPP (biji)
rrPp (biji)
rp
RrPp (walnut)
Rrpp (Rose)
rrPp (biji)
rrpp (bilah)
Rasio fenotif F2: walnut : rose : biji : bilah = 9 : 3 : 3 : 1
c. Epistasis dan Hipostasis
Epistasis-hipostasis adalah peristiwa dengan dua faktor yang bukan pasangan alelnya dapat memengaruhi bagian yang sama dari suatu organisme. Namun, pengaruh faktor yang satu menutup ekspresi faktor lainnya.
Soal:
Pada penyilangan gandum berkulit biji hitam (HHkk) dengan gandum berkulit biji kuning (hhKK), ternyata 100% pada F1 berkulit biji hitam. Tentukan rasio fenotif F2-nya?
Penyelesaian:
P1        :           HHkk (biji hitam)        ><        hhKK (biji kuning)
Gamet :           Hk                                           hK
F1        :           HhKk (biji hitam) [artinya: H epistasis terhadap K / k
P2        :           HhKk (biji hitam)        ><        HhKk (biji hitam)
Gamet :           HK, Hk, hK, hk                      HK, Hk, hK, hk
F2        :
HK
Hk
hK
hk
HK
HHKK (biji hitam)
HHKk (biji hitam)
HhKK (biji hitam)
HhKk (biji hitam)
Hk
HHKk (biji hitam)
HHkk (biji hitam)
HhKk (biji hitam)
Hhkk (biji hitam)
hK
HhKK (biji hitam)
HhKk (biji hitam)
hhKK (biji kuning)
hhKk (biji kuning)
hk
HhKk (biji hitam)
Hhkk (biji hitam)
hhKk (biji kuning)
Hhkk (putih)
Rasio fenotif F2: hitam : kuning : putih = 12 : 3 : 1
Soal:
Pada tikus, warna bulu yang hitam dikendalikan oleh gen R dan C bersama-sama, sedangkan rr dan C menyebabkan warna krem. Jika ada gen cc, tikus itu menjadi albino. Perkawinan antara tikus hitam homozigot (RRCC) dan tikus albino (rrcc), menghasilkan F1 semua hitam. Tentukan fenotif F2!
Penyelesaian:
P1        :           RRCC (hitam) ><        rrcc (albino)
Gamet :           RC                               rc
F1        :           RrCc (hitam) [ artinya: R dan C membawa sifat hitam secara bersama
P2        :           RrCc (hitam)   ><        RrCc (hitam)
Gamet:                        RC, Rc, rC, rc             RC, Rc, rC, rc
F2        :
RC
Rc
rC
rc
RC
RRCC (hitam)
RRCc (hitam)
RrCC (hitam)
RrCc (hitam)
Rc
RRCc (hitam)
RRcc (albino)
RrCc (hitam)
Rrcc (albino)
rC
RrCC (hitam)
RrCc (hitam)
rrCC (krem)
rrCc (krem)
rc
RrCc (hitam)
Rrcc (albino)
rrCc (krem)
rrcc (albino)
Rasio fenotif F2: hitam : krem : albino = 9 : 3 : 4
d. Polimeri
Polimeri adalah peristiwa dengan beberapa sifat beda yang berdiri sendiri memengaruhi bagian yang sama dari suatu individu.
Soal:
Pada penyilangan antara gandum berbiji merah (M1M1M2M2) dan gandum berbiji putih (m1m1m2m2), dihasilkan F1 semua gandum berbiji merah. Tentukan rasio fenotif F2-nya!
Penyelesaian:
P1        :           M1M1M2M2 (merah)    ><        m1m1m2m(putih)
Gamet :           M1M2                                       m1m
F1        :           M1m1M2m2 (merah) [ artinya: M1 dan M2 memunculkan warna merah
P2        :           M1m1M2m2 (merah)     ><        M1m1M2m2 (merah)
Gamet :           M1M2, M1m2, m1M2, m1m2        M1M2, M1m2, m1M2, m1m2
F2
M1M2
M1m2
m1M2
m1m2
M1M2
M1M1M2M2 (merah)
M1M1M2m2 (merah)
M1m1M2M2 (merah)
M1m1M2m2 (merah)
M1m2
M1M1M2m2 (merah)
M1M1m2m2 (merah)
M1m1M2m2 (merah)
M1m1m2m2 (merah)
m1M2
M1m1M2M2 (merah)
M1m1M2m2 (merah)
m1m1M2M2 (merah)
m1m1M2m2 (merah)
m1m2
M1m1M2m2 (merah)
M1m1m2m2 (merah)
m1m1M2m2 (merah)
m1m1m2m2 (putih)
Rasio fenotif F2: Merah : putih = 15 : 1
3. Pola-Pola Hereditas
Penyimpangan terhadap Hukum Mendel juga disebabkan oleh adanya tautan dan pindah silang, determinan seks, tautan seks, kegagalan berpisah, dan gen letal.
a. Tautan dan Pindah Silang
Pada saat meiosis inilah terjadi peristiwa tautan dan pindah silang.
Tautan adalah peristiwa ketika gen-gen yang terletak pada kromosom yang sama dapat memisahkan diri secara bebas waktu pembelahan meiosis.
Pindah silang adalah peristiwa bertukarnya bagian kromosom satu dengan kromosom lainnya yang homolog, ataupun dengan bagian kromosom yang berbeda (bukan homolognya).
Soal:
Misalnya gen-gen A dan B tertaut pada kromosom yang sama alelnya adalah a dan b. Jadi, genotipenya dapat ditulis AaBb. Berapa macam gametnya jika:
a)      tidak terjadi pindah silang;
b)      terjadi pindah silang.
Penyelesaian:
a)      Jika tidak terjadi pindah silang, maka A dan B akan membentuk gamet karena tertaur, sehingga gamet AaBb adalah AB dan ab
b)      Jika terjadi pindah silang, maka kemungkinan A dan a atau B dan b akan mengalami pindah silang, sehingga gamet dar AaBb menjadi AB, Ab, aB, ab
Soal:
Gen pembawa warna kelabu (K) dan sayapnya panjang (P) pada lalat buah tertaut. Jika disilangkan lalat buah kelabu sayap panjang (KKPP) dengan hitam sayap pendek (kkpp), diperoleh F1 lalat buah berwarna kelabu sayapnya panjang semua. Selanjutnya F1 di-testcross-kan.
a)    Tentukan rasio fenotif F2!
b)    Tentukan persentase kombinasi parental (KP)!
c)    Tentukan persentse rekombinasi (RK)
Penyelesaian:
P1        :           KKPP (kelabu, panjang)         ><        kkpp (hitam, pendek)
Gamet :           KP                                                       kp
F1        :           KkPp (kelabu, panjang)
P2        :           KkPp (kelabu, panjang)          ><        kkpp (hitam, pendek) [ testcross
Gamet :           KP, kp (tertaut)                                   kp
F2        :
KP
kp
kp
KkPp (kelabu, panjang)
kkpp (hitam, pendek)
a)      Rasio fenotif F2: kelabu, panjang : hitam, pendek = 1 : 1
b)      Jumlah genotif parental pada F2 = 2 (KkPp dan kkpp), sehingga %KP = 2/2 ½ x 100% = 100%
c)      Karena tidak ada genotif baru, maka tidak ada rekombinasi, sehingga %RK = 0%
Simpulan:
Jika KP > 50% atau RK < 50%, maka terjadi tautan
Jika KP = RK = 50%, maka gen terletak pada kromosom berlainan.
Nilai pindah silang adalah angka yang menunjukkan persentase rekombinasi dari hasil persilangan
Soal:
Persilangan lalat Drosophilla melanogaster kelabu sayap panjang (KKPP) dengan hitam sayap pendek (kkpp) menghasilkan F1 sebanyak 100% kelabu sayap panjang. Kemudian dilakukan testcross, ternyata ditemukan 40% kelabu sayap panjang (KkPp), 40% hitam sayap pendek (kkpp), 10% kelabu sayap pendek (Kkpp), dan 10% hitam sayap panjang (kkPp).
a)       Tentukan kombinasi parentalnya (KP)
b)      Tentukan rekombinasinya (RK) / nilai pindah silang
c)       Tentukan jarak antar gen yang tertaur
Penyelesaian:
a)      Induknya (parentalnya) adalah KkPp dan kkpp (jumlahnya 80%) sehingga kompinasi parentalnya (KP) = 80%
b)      Rekombinasinya (RK) / nilai pindah silang adalah presntase terbetuknya genotif baru yaitu Kkpp dan kkPp (20%), sehingga harga RK / pindah silang = 20%
c)      Jarak antar gen ditentukan oleh nilai pindah silang (20%), sehingga jarak antar gen yang tertaut = 20 satuan peta.
Peta Kromosom
jarak gen (lokus) pada kromosom dihitung dari sentromer (diberi angka 0).
Soal:
Diketahui peta kromosom, sebagai berikut:

Disilangkan individu bergenotif AaBb secara tesross. 
a)      Hitung harga RK dan KP !
b)      Tentukan persentase genotif keturunannya!

Penyelesaian:
a)      Jarak A - B = 11,5 – 10,5 = 1 mM (mili Morgan), ini berarti kombinasi baru (rekombinasi/RK) = 1%.
Jadi: kombinasi asli (kombinasi parenta KP) = 100% - 1% = 99%
b)      Persentase genotif keturunan:
P          :           AaBb   ><        aabb (testcross)
Gamet :           AB, Ab, aB, ab           ><        ab
F          :          
AB
Ab
aB
ab
ab
AaBb (parental)
Aabb (rekombinan)
aaBb (rrekombinan)
aabb (parental)
KP = 99%, sehingga:
            AaBb   :           49,5 %
            aabb     :           49,5 %
RK = 1%, sehingga:   
Aabb   :           0,5%
aaBb    :           0,5%
Simpulan:
Makin kecil harga RK, maka makin rapat dekat gennya (makin rapat lokusnya).