Seekor Ikan Badut Kecil dan Perjuangannya – Penat memang perjuangan yang harus dilalui untuk mendapatkan kesuksesan, layaknya seekor ikan badut di tengah samudera, tak tahu arah, sendirian tanpa pengawasan dari orang tuanya, yang dia punya hanyalah sirip kecil untuk berenang, maju, mundur, ke kiri ataupun kekanan dimana itu kini menjadi pilihannya. Entah bagaimana seekor ikan kecil ini dapat bertahan ditengah ganasnya samudera yang luas ini. Namun, sejauh yang kulihat dia hanya terus maju dan sesekali melihat ke belakang, kadang pula melihat-lihat ke sampingnya berharap ada ikan badut lainnya yang bisa mendampinginya untuk kembali ke rumahnya. Yah, ikan kecil ini sedang tersesat bukan tersesat karena kebodohannya tapi tersesat karena kerasnya arus yang membawanya ke tempat ini, tempat yang sangat berbeda dari rumahnya, tempat dimana seekor ikan akan memakan ikan lainnya untuk tetap hidup, tempat dimana kawan menjadi lawan, lawan menjadi musuh, dan musuh menjadi teman.
Begitu bodoh pikirnya, mengapa dia harus tersesat ditempat ini, sejenak pikirannya melayang mencoba mengingat apa yang terjadi sehingga tau tau dia telah berada di tempat ini, kemudian teringatlah masa lalu ketika dia berada di kampung halaman, begitu damai dan terlalu membuatnya terlena sehingga tak sadar ada kehidupan aneh dan begitu menakjubkan di luar sana. Tapi itu hanyalah memori, memori untuk membuatnya terus maju atau sebuah memori yang akan membuatnya depresi dan mati dimakan usia.
Dengan sedikit ayunan kecil pada sirip kecilnya dia berenang maju ke depan, mencoba sedikit demi sedikit melawan arus yang telah membawanya ke tempat ini.
0 comments:
Post a Comment