Thursday, April 19, 2012

Operasi Penjumlahan dan Perasionalan Pada Pecahan

Masih ingat bentuk berikut :
32 = 3 x 3
23 = 2 x 2 x 2
56 = 5 x 5 x 5 x 5 x 5 x 5
Demikian seterusnya sehingga diperoleh bentuk umum sebagai berikut.
Gambar:36.jpg
Dengan a bilangan bulat dan n bilangan bulat positif Dari pengertian di atas akan diperoleh sifat-sifat berikut.
Sifat 1
an x an = am + n 
24 x 23 = (2 x 2 x 2 x 2 )x(2 x 2 x 2 )
           = 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2
           = 27
           = 24+3
Sifat 2
am : an = am - n, m > n
55 : 53 = (5 x 5 x 5 x 5 x 5) : (5 x 5 x 5)
           = 5 x 5
           = 52
           = 55 - 3
Sifat 3
(am)n = am x n
(34)2 = 34 x 34
       = (3 x 3 x 3 x 3) x (3 x 3 x 3 x 3)
       = (3 x 3 x 3 x 3 x 3 x 3 x 3 x 3)
       = 38
       = 34 x 2
Sifat 4
(a x b)m = am x bm
(4 x 2)3 = (4 x 2) x (4 x 2) x (4 x 2)
           = (4 x 4 x 4) x (2 x 2 x 2)
           = 43 x 23
Sifat 5
(a : b)m = am : bm
(6 : 3) 4 = (6 : 3) x (6 : 3) x (6 : 3) x (6 : 3)
            = (6 x 6 x 6 x 6) : (3 x 3 x 3 x 3)
            = 64 : 34

Bilangan Bulat dengan Eksponen Bilangan Bulat Negatif

Gambar:37.jpg
Dari pola bilangan itu dapat disimpulkan bahwa 20 = 1 dan 2-n 1/2n , secara umum dapat ditulis :
Gambar:38.jpg
Pecahan Berpangkat Bilangan Bulat
Kita telah mengetahui bahwa pecahan adalah bilangan dalam bentuk dengun a dan b bilangan bulat (b ≠ 0). Bagaimanakah jika pecahan dipangkatkan dengan bilangan bulat? Untuk menentukan hasil pecahan yang dipangkatkan dengan bilangan bulat, caranya sama dengan menentukan hasil bilangan bulat yang dipangkatkan dengan bilangan bulat.
Contoh:
Tentukan hasil berikut ini!
 (1/2)5
Jawab :
Gambar:39.jpg

Bentuk Akar dan Bilangan Berpangkat Pecahan


Bilangan Rasional dan Irasional

Bilangan rasional adalah bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk a/b dengan a, b bilangan bulat dan b ≠ 0. Bilangan rasional merupakan gabungan dari bilangan bulat, nol, dan pecahan. Contoh bilangan rasional adalah -5, -1/2, 0, 3, 3/4, dan 5/9.
Sebaliknya, bilangan irasional adalah bilangan yang tidak dapat dinyatakan dalam bentuk a/b dengan a, b bilangan bulat dan b ≠ 0.
Contoh bilangan irasional adalah . Bilangan-bilangan tersebut, jika dihitung dengan kalkulator merupakan desimal yang tak berhenti atau bukan desimal yang berulang. Misalnya 
√2 = 1,414213562 .... Selanjutnya, gabungan anrara bilangan rasional dan irasional disebut bilangan real.

Bentuk Akar

Berdasarkan pembahasan sebelumnya, contoh bilangan irasional adalah √2 dan √5 . Bentuk seperti itu disebut bentuk akar. Dapatkah kalian menyebutkan contoh yang lain?
Bentuk akar adalah akar dari suatu bilangan yang hasilnya bukan bilangan Rasional.
Bentuk akar dapat disederhanakan menjadi perkalian dua buah akar pangkat bilangan dengan salah satu akar memenuhi definisi
√a2 = a jika a ≥ 0, dan –a jika a < 0
Contoh :
Sederhanakan bentuk akar berikut √75
Jawab :
√75 = √25x3 = √25 x √3 = 5√3

Mengubah Bentuk Akar Menjadi Bilangan Berpangkat Pecahan dan Sebaliknya

Bentuk √a dengan a bilangan bulat tidak negatif disebut bentuk akar kuadrat dengan syarat tidak ada bilangan yang hasil kuadratnya sama dengan a. oleh karena itu √2,√3, √5, √10, √15 dan √19 merupakan bentuk akar kuadrat. Untuk selanjutnya, bentuk akar n√am dapat ditulis am/n(dibaca: a pangkat m per n). Bentuk am/n disebut bentuk pangkat pecahan.
contoh :
Gambar:40.jpg 
jawab :
Gambar:41.jpg

Operasi Aljabar pada Bentuk Akar


Penjumlahan dan Pengurangan

Penjumlahan dan pengurangan pada bentuk akar dapat dilakukan jika memiliki suku-suku yang sejenis.

Gambar:42.jpg
kesimpulan :
jika a, c = Rasional dan b ≥ 0, maka berlaku 
a√b + c√b = (a + c)√b
a√b - c√b = (a - c)√b

Perkalian dan Pembagian

Contoh :
Tentukan hasil operasi berikut :
Gambar:43.jpg
jawab :
Gambar:44.jpg

Perpangkatan

Kalian tentu masih ingat bahwa (a^)" = a^'. Rumus tersebut juga berlaku pada operasi perpangkatan dari akar suatu bilangan.
Contoh:
Gambar:45.jpg

Operasi Campuran

Dengan memanfaatkan sifat-sifat pada bilangan berpangkat, kalian akan lebih mudah menyelesaikan soal-soal operasi campuran pada bentuk akarnya. Sebelum melakukan operasi campuran, pahami urutan operasi hitung berikut.
  • Prioritas yang didahulukan pada operasi bilangan adalah bilangan-bilangan yang ada dalam tanda kurung.
  • Jika tidak ada tanda kurungnya maka
  1. pangkat dan akar sama kuat;
  2. kali dan bagi sama kuat;
  3. tambah dan kurang sama kuat, artinya mana yang lebih awal dikerjakan terlebih dahulu;
  4. kali dan bagi lebih kuat daripada tambah dan kurang, artinya kali dan bagi dikerjakan terlebih dahulu.
Contoh :
Gambar:46.jpg

Merasionalkan Penyebut

Dalam perhitungan matematika, sering kita temukan pecahan dengan penyebut bentuk akar, misalnya Gambar:47.jpg
Agar nilai pecahan tersebut lebih sederhana maka penyebutnya harus dirasionalkan terlebih dahulu. Artinya tidak ada bentuk akar pada penyebut suatu pecahan. Penyebut dari pecahan-pecahan yang akan dirasionalkan berturut-turut adalah Gambar:48.jpg
Merasionalkan penyebut adalah mengubah pecahan dengan penyebut bilangan irasional menjadi pecahan dengan penyebut bilangan rasional.

Penyebut Berbentuk √b

Jika a dan b adalah bilangan rasional, serta √b adalah bentuk akar maka pecahan a/√b dapat dirasionalkan penyebutnya dengan cara mengalikan pecahan tersebut dengan √b/√b .
Gambar:49.jpg 
Contoh :
Sederhanakan pecahan berikut dengan merasionalkan penyebutnya!
Gambar:50.jpg
jawab :
Gambar:51.jpg

Penyebut Berbentuk (a+√b) atau (a+√b)

Jika pecahan-pecahan mempunyai penyebut berbentuk (a+√b) atau (a+√b) maka pecahan tersebut dapat dirasionalkan dengan cara mengalikan pembilang dan penyebutnya dengan sekawannya. Sekawan dari (a+√b) adalah (a+√b) adalah dan sebaliknya.
Bukti
Gambar:52.jpg
Contoh :
Rasionalkan penyebut pecahan berikut.
Gambar:53.jpg
jawab :
Gambar:54.jpg 

Penyebut Berbentuk (√b+√d) atau (√b+√d)

Pecahan tersebut dapat dirasionalkan dengan mengalikan pembilang dan penyebutnya dengan bentuk akar sekawannya, yaitu sebagai berikut.
Gambar:55.jpg
Contoh:
Selesaikan soal berikut!
Gambar:56.jpg
Jawab :
gambar:57.jpg


Referensi

  • Tiga Serangkai
  • http://bebas.vlsm.orgMasih ingat bentuk berikut :
    32 = 3 x 3
    23 = 2 x 2 x 2
    56 = 5 x 5 x 5 x 5 x 5 x 5
    Demikian seterusnya sehingga diperoleh bentuk umum sebagai berikut.
    Gambar:36.jpg
    Dengan a bilangan bulat dan n bilangan bulat positif Dari pengertian di atas akan diperoleh sifat-sifat berikut.
    Sifat 1
    an x an = am + n 
    24 x 23 = (2 x 2 x 2 x 2 )x(2 x 2 x 2 )
               = 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2
               = 27
               = 24+3
    Sifat 2
    am : an = am - n, m > n
    55 : 53 = (5 x 5 x 5 x 5 x 5) : (5 x 5 x 5)
               = 5 x 5
               = 52
               = 55 - 3
    Sifat 3
    (am)n = am x n
    (34)2 = 34 x 34
           = (3 x 3 x 3 x 3) x (3 x 3 x 3 x 3)
           = (3 x 3 x 3 x 3 x 3 x 3 x 3 x 3)
           = 38
           = 34 x 2
    Sifat 4
    (a x b)m = am x bm
    (4 x 2)3 = (4 x 2) x (4 x 2) x (4 x 2)
               = (4 x 4 x 4) x (2 x 2 x 2)
               = 43 x 23
    Sifat 5
    (a : b)m = am : bm
    (6 : 3) 4 = (6 : 3) x (6 : 3) x (6 : 3) x (6 : 3)
                = (6 x 6 x 6 x 6) : (3 x 3 x 3 x 3)
                = 64 : 34

    Bilangan Bulat dengan Eksponen Bilangan Bulat Negatif

    Gambar:37.jpg
    Dari pola bilangan itu dapat disimpulkan bahwa 20 = 1 dan 2-n 1/2n , secara umum dapat ditulis :
    Gambar:38.jpg
    Pecahan Berpangkat Bilangan Bulat
    Kita telah mengetahui bahwa pecahan adalah bilangan dalam bentuk dengun a dan b bilangan bulat (b ≠ 0). Bagaimanakah jika pecahan dipangkatkan dengan bilangan bulat? Untuk menentukan hasil pecahan yang dipangkatkan dengan bilangan bulat, caranya sama dengan menentukan hasil bilangan bulat yang dipangkatkan dengan bilangan bulat.
    Contoh:
    Tentukan hasil berikut ini!
     (1/2)5
    Jawab :
    Gambar:39.jpg

    Bentuk Akar dan Bilangan Berpangkat Pecahan

    Bilangan Rasional dan Irasional

    Bilangan rasional adalah bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk a/b dengan a, b bilangan bulat dan b ≠ 0. Bilangan rasional merupakan gabungan dari bilangan bulat, nol, dan pecahan. Contoh bilangan rasional adalah -5, -1/2, 0, 3, 3/4, dan 5/9.
    Sebaliknya, bilangan irasional adalah bilangan yang tidak dapat dinyatakan dalam bentuk a/b dengan a, b bilangan bulat dan b ≠ 0.
    Contoh bilangan irasional adalah . Bilangan-bilangan tersebut, jika dihitung dengan kalkulator merupakan desimal yang tak berhenti atau bukan desimal yang berulang. Misalnya 
    √2 = 1,414213562 .... Selanjutnya, gabungan anrara bilangan rasional dan irasional disebut bilangan real.

    Bentuk Akar

    Berdasarkan pembahasan sebelumnya, contoh bilangan irasional adalah √2 dan √5 . Bentuk seperti itu disebut bentuk akar. Dapatkah kalian menyebutkan contoh yang lain?
    Bentuk akar adalah akar dari suatu bilangan yang hasilnya bukan bilangan Rasional.
    Bentuk akar dapat disederhanakan menjadi perkalian dua buah akar pangkat bilangan dengan salah satu akar memenuhi definisi
    √a2 = a jika a ≥ 0, dan –a jika a < 0
    Contoh :
    Sederhanakan bentuk akar berikut √75
    Jawab :
    √75 = √25x3 = √25 x √3 = 5√3

    Mengubah Bentuk Akar Menjadi Bilangan Berpangkat Pecahan dan Sebaliknya

    Bentuk √a dengan a bilangan bulat tidak negatif disebut bentuk akar kuadrat dengan syarat tidak ada bilangan yang hasil kuadratnya sama dengan a. oleh karena itu √2,√3, √5, √10, √15 dan √19 merupakan bentuk akar kuadrat. Untuk selanjutnya, bentuk akar n√am dapat ditulis am/n(dibaca: a pangkat m per n). Bentuk am/n disebut bentuk pangkat pecahan.
    contoh :
    Gambar:40.jpg 
    jawab :
    Gambar:41.jpg

    Operasi Aljabar pada Bentuk Akar

    Penjumlahan dan Pengurangan

    Penjumlahan dan pengurangan pada bentuk akar dapat dilakukan jika memiliki suku-suku yang sejenis.

    Gambar:42.jpg
    kesimpulan :
    jika a, c = Rasional dan b ≥ 0, maka berlaku 
    a√b + c√b = (a + c)√b
    a√b - c√b = (a - c)√b

    Perkalian dan Pembagian

    Contoh :
    Tentukan hasil operasi berikut :
    Gambar:43.jpg
    jawab :
    Gambar:44.jpg

    Perpangkatan

    Kalian tentu masih ingat bahwa (a^)" = a^'. Rumus tersebut juga berlaku pada operasi perpangkatan dari akar suatu bilangan.
    Contoh:
    Gambar:45.jpg

    Operasi Campuran

    Dengan memanfaatkan sifat-sifat pada bilangan berpangkat, kalian akan lebih mudah menyelesaikan soal-soal operasi campuran pada bentuk akarnya. Sebelum melakukan operasi campuran, pahami urutan operasi hitung berikut.
    • Prioritas yang didahulukan pada operasi bilangan adalah bilangan-bilangan yang ada dalam tanda kurung.
    • Jika tidak ada tanda kurungnya maka
    1. pangkat dan akar sama kuat;
    2. kali dan bagi sama kuat;
    3. tambah dan kurang sama kuat, artinya mana yang lebih awal dikerjakan terlebih dahulu;
    4. kali dan bagi lebih kuat daripada tambah dan kurang, artinya kali dan bagi dikerjakan terlebih dahulu.
    Contoh :
    Gambar:46.jpg

    Merasionalkan Penyebut

    Dalam perhitungan matematika, sering kita temukan pecahan dengan penyebut bentuk akar, misalnya Gambar:47.jpg
    Agar nilai pecahan tersebut lebih sederhana maka penyebutnya harus dirasionalkan terlebih dahulu. Artinya tidak ada bentuk akar pada penyebut suatu pecahan. Penyebut dari pecahan-pecahan yang akan dirasionalkan berturut-turut adalah Gambar:48.jpg
    Merasionalkan penyebut adalah mengubah pecahan dengan penyebut bilangan irasional menjadi pecahan dengan penyebut bilangan rasional.

    Penyebut Berbentuk √b

    Jika a dan b adalah bilangan rasional, serta √b adalah bentuk akar maka pecahan a/√b dapat dirasionalkan penyebutnya dengan cara mengalikan pecahan tersebut dengan √b/√b .
    Gambar:49.jpg 
    Contoh :
    Sederhanakan pecahan berikut dengan merasionalkan penyebutnya!
    Gambar:50.jpg
    jawab :
    Gambar:51.jpg

    Penyebut Berbentuk (a+√b) atau (a+√b)

    Jika pecahan-pecahan mempunyai penyebut berbentuk (a+√b) atau (a+√b) maka pecahan tersebut dapat dirasionalkan dengan cara mengalikan pembilang dan penyebutnya dengan sekawannya. Sekawan dari (a+√b) adalah (a+√b) adalah dan sebaliknya.
    Bukti
    Gambar:52.jpg
    Contoh :
    Rasionalkan penyebut pecahan berikut.
    Gambar:53.jpg
    jawab :
    Gambar:54.jpg 

    Penyebut Berbentuk (√b+√d) atau (√b+√d)

    Pecahan tersebut dapat dirasionalkan dengan mengalikan pembilang dan penyebutnya dengan bentuk akar sekawannya, yaitu sebagai berikut.
    Gambar:55.jpg
    Contoh:
    Selesaikan soal berikut!
    Gambar:56.jpg
    Jawab :
    gambar:57.jpg

    Sumber Materi

    • Tiga Serangkai
    • http://bebas.vlsm.org
    • http://www.crayonpedia.org

0 comments:

Post a Comment