Wednesday, April 4, 2012

Teori Evolusi dan Bantahan John Hawks



Teori Evolusi dan Bantahan John Hawks - Evolusi (dalam pemahaman biologi) berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh gen yang diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi. Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang baru. Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen akibat mutasi ataupun transfer gen antar populasi dan antar spesies. Pada spesies yang bereproduksi secara seksual, kombinasi gen yang baru juga dihasilkan oleh rekombinasi genetika, yang dapat meningkatkan variasi antara organisme. Evolusi terjadi ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum atau langka dalam suatu populasi.
Evolusididorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan hanyutan genetik. Seleksi alam merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi lebih umum dalam suatu populasi - dan sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi lebih berkurang. Hal ini terjadi karena individu dengan sifat-sifat yang menguntungkan lebih berpeluang besar bereproduksi, sehingga lebih banyak individu pada generasi selanjutnya yang mewarisi sifat-sifat yang menguntungkan ini. Setelah beberapa generasi, adaptasi terjadi melalui kombinasi perubahan kecil sifat yang terjadi secara terus menerus dan acak ini dengan seleksi alam. Sementara itu, hanyutan genetik (Genetic Drift) merupakan sebuah proses bebas yang menghasilkan perubahan acak pada frekuensi sifat suatu populasi. Hanyutan genetik dihasilkan oleh probabilitas apakah suatu sifat akan diwariskan ketika suatu individu bertahan hidup dan bereproduksi.
Walaupun perubahan yang dihasilkan oleh hanyutan dan seleksi alam kecil, perubahan ini akan berakumulasi dan menyebabkan perubahan yang substansial pada organisme. Proses ini mencapai puncaknya dengan menghasilakan spesies-spesies yang baru. Dan sebenarnya, kemiripan antara organisme yang satu dengan organisme yang lain mensugestikan bahwa semua spesies yang kita kenal berasal dari nenek moyang yang sama melalui proses divergen yang terjadi secara perlahan ini.
Dokumentasi fakta-fakta terjadinya evolusi dilakukan oleh cabang biologi yang dinamakan biologi evolusioner. Cabang ini juga mengembangkan dan menguji teori-teori yang menjelaskan penyebab evolusi. Kajian catatan fosil dan keanekaragaman hayati organisme-organisme hidup telah meyakinkan para ilmuwan pada pertengahan abad ke-19 bahwa spesies berubah dari waktu ke waktu.
Charles Darwin

Namun, mekanisme yang mendorong perubahan ini tetap tidaklah jelas sampai pada publikasi tahun 1859 oleh CHARLES DARWIN, On The Origin of Species yang menjelaskan dengan detail teori evolusi melalui seleksi alam. Karya Darwin dengan segera diikuti oleh penerimaan teori evolusi dalam komunitas ilmiah. Pada tahun 1930, teori seleksi alam Darwin digabungkan dengan teori Pewarisan Mendel, membentuk Sintesis Evolusi Modern yang menghubungkan satuan evolusi (gen) dengan mekanisme evolusi (seleksi alam). Kekuatan penjelasan dan prediksi teori ini mendorong riset yang secara terus menerus menimbulkan pertanyaan baru, di mana hal ini telah menjadi prinsip pusat biologi modern yang memberikan penjelasan secara lebih menyeluruh tentang keanekaragaman hayati di bumi.
Meskipun teori evolusi selalu diasosiasikan dengan Charles Darwin, namun sebenarnya biologi evolusioner telah berakar sejak zaman Aristoteles. Namun demikian, Darwin adalah ilmuwan pertama yang mencetuskan teori evolusi yang telah banyak terbukti mapan menghadapi pengujian ilmiah. Sampai saat ini, teori Darwin mengenai evolusi yang terjadi karena seleksi alam dianggap oleh mayoritas komunitas sains sebagai teori terbaik dalam menjelaskan peristiwa evolusi.

BANTAHAN JOHN HAWKS
Pandangan tentang salahnya teori evolusi manusia berasal dari kera, diungkap seorang peneliti antropologi kepurbakalaan. Seorang Professor dan Peneliti Paleoantropologi dari Associate Professor of Anthropology di University of Wisconsin, John Hawks, mengungkapkan bahwa manusia bukanlah keturunan monyet, kera atau keduanya.

"Saya tidak tahu mengapa begitu banyak orang yang menerima dan mengajarkan teori evolusi yang merusak

sistematika filogenetik ini," ungkapnya dalam situs pribadinya, Johanhawks.net, Ahad (18/3).
Filogeni adalah hubungan antara spesies yang berbeda. sistematika filogenetik, jelas dia, berpendapat bahwa aturan pengelompokan (taksonomi) pada jenis manusia harus mencerminkan filogeninya.

Hasil dalam antropologi adalah bahwa manusia tidak masuk dalam antropologi yang dikategorikan ke dalam simpanse, gorila, dan orangutan atau diistilahkan 'pongids'. Manusia juga tidak bisa masuk dalam kelompok 'Hominidae' yang mencakup orangutan, simpanse, bonobo, dan gorila. Karena memiliki taksonomi yang berbeda. Akhirnya, semua ini sangat kontroversial.

  
Sistematika filogenetik, jelas Hawks, menyatakan bahwa kelompok taksonomi harus memiliki keturunan satu nenek moyang (monofiletik). Ini berarti manusia harus memiliki satu nenek moyang yang telah sempurna menjadikan mereka seperti bentuk saat ini. Secara tidak lagsung, Hawks mengungkapkan adanya sosok Adam dan Hawa di sana.
Adam dan Hawa,, Ilustrasi

Sedangkan, menurut dia, simpanse, Gorila, bonobo, orangutan, dan owa adalah kera. Para peneliti menyebut mereka sebagai kera besar. Hawks mengungkapkan, mereka tidak bisa masuk dalam monofiletik manusia. "Ini artinya, manusia bukanlah berasal usul dari kera atau pun perubahan dari mereka," ungkapnya.
Sebenarnya apa yang disampaikan Hawks dan dari tim  penelitiannya ini sudah disebutkan dalam Alquran dan Alkitab. Alquran sendiri dalam surah Attin, mengungkapkan, “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya," (QS. Attin: 4-5)
“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri (Adam), dan dari padanya Allah menciptakan isterinya (Hawa); dan dari pada keduanya Allah memberi keturuanan manusia laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan Mengawasi kamu”(QS. An-Nisaa’:1)
Itulah penjelasan mengenai Teori Evolusi dan Bantahan John Hawks.

0 comments:

Post a Comment